Menatap alam,
merenung akan
Tak ada yg pasti didepan sana
Hanya ada gambaran buram
Laut bergelombang
Awan hitam
Terik mentari
Namun selalu ada setitik cahaya
Hingga...
Ada asa yg menggumpal
Ada visi terlukis indah
Ada inspirasi tuk terobos kelam
Ada yakin membungkus nurani
Ada semangat merasuk raga
Ada kiat membius otak
Karena
Cahya Ilahi
terobos pandang
Rasuki jiwa
Bisikan kata cinta Sang Khalik
bagi sobatNya
#pantaiBoroko060718 — at Pantai KUTA (kuala Utara) Boroko
T@juK
- Demokrasi (13)
- Opini (12)
- Refleksi Kehidupan (12)
- sastraMinahasa (12)
- Pemilukada (11)
- OpiNi MinaHasa (10)
- syair (9)
- Menulis Kreatif (8)
- Minahasa (8)
- Refleksi Teologis (6)
- Politik (5)
- ekologi (5)
- self development (3)
- Leadership (2)
- Link (1)
Senin, 23 Juli 2018
Jumat, 30 Maret 2018
Darah, Dosa dan Pengampunan
Di Bukit
Kalvari…
Darah
itu mengalir dari tubuh Dia Tuhan yang menjadi manusia tak berdaya….
Di Bukit
Golgota
Darah
itu mengalir dari tubuh Sang Korban Penghapus Dosa…
Di Bukit
Tengkorak…
Darah
itu mengalir mengiring hembus nafas terakhir Sang Juruselamat…
Yah…
Darah itu….
Tanda
kasih Sang Khalik…
Pertanda
pengorbanan…
Bukti
tebus DOSA para pendosa !!!
Sebab
tiada kasih tanpa pengorbanan
Tiada
penebusan tanpa kasih dan pengorbanan…
Kini…Adakah mereka yang Kau tebus lunas berlaku kudus
N`tuk
hargai darahMu Sang Penebus ???
Oh Penebus….
Kami mengaku….
Kini….
kami yang Kau tebus itu…
Sedang berdiri
di bukit kesombongan dan keangkuhan
memeluk mesra ego, menepis empati tak berhati
memeluk mesra ego, menepis empati tak berhati
Angkuh tanpa rasa, tanpa peduli, tanpa
maaf…
Persetan
dengan yang lain !!!
Aku adalah aku… mereka adalah mereka…
Aku adalah aku… mereka adalah mereka…
Tuhan…
Kami mengaku…
Kini ….kami
berdiri di Bukit Kemewahan bertabur
harta, Emas Permata
Nikmati
senang dunia karena harta
Nikmati
asyiknya bermain harta..
Korbankan
sesama untuk harta ….
Gadaikan
salib demi harta berbumbu cinta.…
Tuhan …
Kami mengaku…
Kini … kami
duduk di kursi empuk istana di bukit kekuasaan …
Nikmati
empuk kursi raja yang kami rebut penuh kecurangan
Nikmati
asyiknya berkuasa anggap hina rakyat jelata
Nikmati
kekayaan karena jabatan …..
tak peduli halal atau haram..
Tuhan ….
Kami mengaku….
Kini …. kami
membangun keluarga di bukit kepalsuan cinta…
Bangun
keluarga dalam sakralnya prosesi dan mewahnya pesta
Namun …
lihatlah
Kini …. ego
kalahan cinta memutus ikatan sakral itu….
Buah
hati terlantar kehilangan kasih sayang
terbiar dan terbuai dan jatuh dipeluk narkoba
dan nikmatnya godaan dunia
Ada
berontak disana sini…. Ada durhaka disana sini…
Tiada
doa dalam rumah, yang Kau harap jadi Gereja kecilMu
Tiada damai
dalam keluarga, yang Kau harap jadi saksi KebangkitanMu
Tuhan…
Darah
suciMu terbuang percuma…
meski kami berlagak kudus dalam jamuan kudus,
meneguk anggur hayati korban darahMu
Tubuhmu…
kami siksa dengan tajamnya tombak dosa dan durhaka kami…
Meski kami turut mengunyah roti tak beragi simbol siksa
tubuhMu
dalam sakralnya meja perjamuan…
SalibMu
patah kami campakkan…
bahkan… hangus terbakar tersulut panasnya api
dosa …
Kubur
kosong itu hanya sekedar ornamen Paskah,
objek wisata tanpa makna, tanpa nilai seperti
kosongnya hati kami….!!!
Tuhan…
Maukah
Engkau datang lagi untuk kami salibkan biar bebas kami dari dosa ???
sambil kami teriakan kata:
Salibkan Dia !! Salibkan Dia !!!
Ataukah ….
kami yang harus salibkan diri… ???
Salibkan
ego, keangkuhan, kesombongan diri…
Salibkan
amarah, ketamakan, iri, dan dengki
Tuhan…sudikah
Engkau ampuni dan baharui kami ???
Hingga
kami pulih dan layak di tahta kudusMu…
Hingga
kami boleh berdiri tegar dalam dekap Roh-Mu di bukit Kasih Karunia …..
dan siap jadi saksi kebangkitan dan kemenanganMu…
Tuhan
ampuni dan baharui kami ……
Meidy Tinangon
Seper Watu, Rinegetan,
1 hari jelang Jumat Agung 2018
Kamis, 29 Maret 2018
D O A
Bibir komat kamit
Mata menutup rapat
Mata menutup rapat
Kepala tunduk tak berdaya
Rasa dan pikir melayang ke arah sorga sana
Singgasana Sang Khalik
Raga dan jiwa ini ada Yang Punya
Ada Dia yang sanggup bri hidup pun mengambilnya kembali
Yang sanggup 'bri roti puaskan lapar pun air penyembuh haus...
Sadar ….
Ada Sang Khalik Pengatur Hidup...
Yang siap dengar keluh kesah
Tak perlu rayuan
Tak perlu paksaan, apalagi rupiah...
Hanya nurani tulus memohon
Dalam renung khusuk
Meski, tanpa nada tanpa suara
Hanya hati yang bisikan kata
Penuh pinta dan harap...
Ucapkan 'amin' tanda yakin
Untuk sebuah DOA..
Tondano, 26 Maret 2018
Sabtu, 23 Desember 2017
Kau
Kau...
Cintaku...
Terimakasih....
untuk tulus hatimu...
Untuk hadirmu, lengkapi lemah diriku
Untuk nada cinta, peneduh hati yang kerap galau..
Untuk doamu yang slalu mengawalku...
Untuk sabarmu dengar keluh dan amarah...
Untuk senyum penghilang lelah...
Kau...
Maafkan aku....
Untuk waktu bersama yang hilang...
Untuk kata yang merobek hati...
Untuk janji yang belum terlunasi...
Untuk kerja yang merampas ruang dan waktu kita..
Kau...
Selalu di doaku
Selalu dihatiku
@SoetaAirport23122017
Cintaku...
Terimakasih....
untuk tulus hatimu...
Untuk hadirmu, lengkapi lemah diriku
Untuk nada cinta, peneduh hati yang kerap galau..
Untuk doamu yang slalu mengawalku...
Untuk sabarmu dengar keluh dan amarah...
Untuk senyum penghilang lelah...
Kau...
Maafkan aku....
Untuk waktu bersama yang hilang...
Untuk kata yang merobek hati...
Untuk janji yang belum terlunasi...
Untuk kerja yang merampas ruang dan waktu kita..
Kau...
Selalu di doaku
Selalu dihatiku
@SoetaAirport23122017
Jumat, 22 Desember 2017
Sajak untuk Mama
"Apa Kabar Kau yang Disana"
Mama...
Apa kabar Kau di negeri sana?
Ingin ku bersua denganmu
Mengulang memori yang tak lekang oleh waktu
Memori dimasa kecil
Saat kau curahkan kasih nan tulus
Saat kau peluk daku penuh kehangatan
Saat kau iklaskan juangmu hanya untuk anak-anakmu
Saat kau lupakan lelah ragamu untuk buah hatimu
Apa kabar kau yang disana??
Rindu diri disampingmu
Hanya tuk cicipi lezat masakanmu
Hanya tuk ucapkan terimakasih yang tak sempat terungkap
Hanya tuk tunjukan buah juangmu
Hanya tuk memberimu hadiah yang tak mampu balas kasihmu
Hanya tuk meminta nasehatmu
Hanya tuk blajar sabarmu
Hanya tuk tahu rahasia kerja kerasmu
Hanya tuk blajar gaya hidup apa adanya
Hanya tuk blajar bersyukur dalam susah dan senang
Hanya tuk merengek meminta smangat juangmu
Apa kabar kau yang disana ???
Duhai kau pahlawanku
Kuharap di doamu namaku tetap kau sebut
Kuharap kau slalu tiupkan angin bawa titipan semangatmu
Kuharap di jauh sana kau kan tersenyum
Hingga suatu saat nanti kita kan bertemu di jauh sana, dalam damai di pelukmu
Yah di jauh sana, disuatu tempat entah dimana, yang disiapkan Sang Khalik...
Terimakasih mama.... Suatu saat rinduku kan terjawab, bersama kau di jauh sana... Di negeri mulia penuh kedamaian....
#SelamatHariIbu
(Sajak untuk Mama)
Mama...
Apa kabar Kau di negeri sana?
Ingin ku bersua denganmu
Mengulang memori yang tak lekang oleh waktu
Memori dimasa kecil
Saat kau curahkan kasih nan tulus
Saat kau peluk daku penuh kehangatan
Saat kau iklaskan juangmu hanya untuk anak-anakmu
Saat kau lupakan lelah ragamu untuk buah hatimu
Apa kabar kau yang disana??
Rindu diri disampingmu
Hanya tuk cicipi lezat masakanmu
Hanya tuk ucapkan terimakasih yang tak sempat terungkap
Hanya tuk tunjukan buah juangmu
Hanya tuk memberimu hadiah yang tak mampu balas kasihmu
Hanya tuk meminta nasehatmu
Hanya tuk blajar sabarmu
Hanya tuk tahu rahasia kerja kerasmu
Hanya tuk blajar gaya hidup apa adanya
Hanya tuk blajar bersyukur dalam susah dan senang
Hanya tuk merengek meminta smangat juangmu
Apa kabar kau yang disana ???
Duhai kau pahlawanku
Kuharap di doamu namaku tetap kau sebut
Kuharap kau slalu tiupkan angin bawa titipan semangatmu
Kuharap di jauh sana kau kan tersenyum
Hingga suatu saat nanti kita kan bertemu di jauh sana, dalam damai di pelukmu
Yah di jauh sana, disuatu tempat entah dimana, yang disiapkan Sang Khalik...
Terimakasih mama.... Suatu saat rinduku kan terjawab, bersama kau di jauh sana... Di negeri mulia penuh kedamaian....
#SelamatHariIbu
Rabu, 17 Agustus 2016
Asa Untukmu Merah Putih
Merah putih, kau yang lahir oleh tetesan darah pahlawan, Janganlah jadi pembawa mati, tumpahkan darah anak negri....
Merah putih, kau yang dirajut pendiri negeri berbeda bangsa, yang berikrar satu INDONESIA. Tetaplah jadi tempat merajut indah benang hidup tanpa memandang ragam....
Merah putih, kau yang kuhormati dibawah terik matahari pun siraman air hujan.
Tetaplah jadi yang kuhormati, karena kau jadi satu mentari yang tetap adil, pancar cahaya untuk si miskin, juga si kaya.
Tetaplah jadi yang kami banggakan karna kau sirami kami
basah dengan air kehidupan.
Merah putih, kau yang berkibar indah perkasa di angkasa penuh kuasa.
Tetaplah jadi sang penguasa gagah perkasa di istana, sambil memandang kami yang tak kuasa menahan rasa, menebar asa ntuk perkasa dalam naungan Indonesia,
yang penuh daulat demi rakyat, yang memberimu kuasa....
Tetaplah berkibar merah putihku, dan kobarkan semangat kami
dengan kibarmu yang membawa kabar damai sejahtera...
~dirgahayu Indonesiaku~
Negeri Brawijaya Malang, 17 Agustus 2016
Selasa, 15 September 2015
Kampanye Pilkada: 101 Hari Meraih Simpati dalam Bingkai Regulasi
Meidy Yafeth Tinangon
(Ketua Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Minahasa)
Terhitung
sejak 27 Agustus 2015 atau 3 hari setelah penetapan pasangan calon (24 Agustus 2015), tahapan kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada)
serentak tahap pertama di negeri ini resmi
dimulai. Termasuk dalam arak-arakan ini adalah kampanye Pilgub Sulut dan
Pilbup/Pilwako di 7 daerah Kabupaten/Kota
di Sulut. Masa menjual visi, misi dan program untuk menarik simpati
rakyat pemilih ini, akan bergulir hingga 5 Desember 2015. Jika dihitung sesuai
hari kalender maka kontestan Pilkada punya waktu 101 hari untuk berjuang meraih
simpati rakyat yang memiliki hak pilih. Sebuah rentang waktu yang cukup panjang.
Jika
dibandingkan dengan kampanye Pilkada-pilkada sebelumnya yang diatur dengan
Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan perubahannya,
Undang-undang Nomor 12 tahun 2008, masa kampanye hanya diberikan rentang waktu
14 hari atau 2 minggu.
Waktu yang
panjang untuk berkampanye dalam
kurun waktu sekitar 3 bulan lebih
ini sebenarnya untuk mengakomodir hasrat calon yang ingin langsung tancap gas berkampanye segera setelah penetapan calon,
dan juga so pasti untuk memberi ruang
yang luas bagi kandidat dalam menyampaikan visi-misi dan program apabila
terpilih.
Gerakan Ayo Kerja dan Tantangan Unemployment
Oleh: Meidy Yafeth
Tinangon
Beberapa
waktu lalu, pemerintah kita mencanangkan Gerakan Ayo Kerja, yang juga menjadi tema peringatan HUT
Kemerdekaan negeri ini yang ke -70. Pemaknaan dari tema tersebut, kaitannya dengan
kemerdekaan adalah berkaitan dengan kemerdekaan substansial yang terkandung
dalam tujuan berbangsa: masyarakat adil
dan makmur. Yah, masyarakat adil makmur atau kemerdekaan substansial
rakyat, akan ditentukan oleh satu kata kerja yaitu kerja ! Simpelnya, mau
merdeka (makmur, sejahtera), no other
way, harus kerja !!!
Namun ,
Gerakan Ayo Kerja diakui penuh dengan tantangan.
Karena, jika kita bicara tentang kerja maka akan sangat berhubungan dengan
kontra kondisinya yaitu pengangguran (unemployment).
Ajakan singkat: ayo kerja menurut hemat penulis, pertama-tama ditujukan kepada
warga yang tidak bekerja alias nganggur, kemudian kepada mereka yang bekerja, dengan
maksud untuk tetap bekerja keras dan cerdas.
Pengangguran,
jelas merupakan tantangan bagi gerakan ayo kerja. Di Sulawesi Utara,
berdasarkan data BPS Sulut sebagaimana diekspos metrotvnews.com (7/5)
menguraikan bahwa hingga Februari 2015 jumlah pengangguran di
Sulut mengalami kenaikan sebanyak 22,6 ribu orang jika dibandingkan jumlah
pengangguran pada Februari 2014.
Pengangguran
Sulut Februari 2015 tercatat bertambah 18,4 ribu jika dibandingkan dengan
Februari 2014. Hingga Februari 2015 jumlah pengangguran Sulut mencapai 102,6
ribu orang lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu
yang hanya 84,2 ribu orang.
Kondisi di
atas, tentu saja menjadi keprihatinan bersama dan menjadi tantangan bagi bangsa
Indonesia pasca 70 tahun merdeka. Angka tersebut akan bertambah jika tidak
ditangani secara serius. Mengingat setiap tahun, jumlah angkatan kerja terus
bertambah sementara ketersediaan lapangan kerja belum bisa dipastikan.
Dalam konteks
ini, maka Gerakan Ayo Kerja harus memberikan perhatian kepada beberapa hal sebagai berikut:
Kamis, 23 Juli 2015
KNPI: Unifying Force, Agent of Change, Problem Solver & Cadre School
Beberapa catatan reflektif yang sekiranya bisa menjadi bahan refleksi atau paling tidak bisa menstimulus sebuah dialektika (tesis-antitesis) konseptual yang nantinya akan bermuara pada sintesis baru berwujud pemetaan posisi kekinian organisasi, catatan-catatan rekomendasi dan pokok-pokok program umum organisasi dalam kekinian dan keakanan organisasi wadah berhimpun ini.
§ Refleksi Positioning KNPI: dimana dan mau kemana ?
Pertanyaan ini adalah
pertanyaan mendasar dalam sebuah konteks refleksi. Hal mana tersirat harapan
agar supaya KNPI dalam setiap periodisasi kepemimpinan memahami posisi
kekiniannya dan kemudian punya visi dan strategi yang jelas atau “tahu dimana
tempat yang akan dituju” serta “mengerti jalan mana yang akan ditempuh untuk
menuju tempat tersebut”.
Menurut hemat kami, “mau
kemana KNPI ?” sangat tergantung dari positioning organisasi dan kemampuan
membaca kebutuhan organisasi dan trend-trend serta tantangan kedepan dari
lingkungan strategis organisasi.
Menyangkut positioning,
menurut hemat kami, perlu dilihat dari perspektif sebagai berikut:
1.
Pola interaksi KNPI-OKP.
Saat ini nampak bahwa KNPI
saat ini belum mampu mengaktualisasikan diri secara utuh sebagai wadah berhimpun OKP. Dalam pandangan
objektif, harus jujur diakui bahwa OKP hanya “bersentuhan” dengan wadahnya di
saat KONGRES/MUSPROV/MUSKAB sampai berhasil mensuport kadernya dalam
kepengurusan. Setelah itu, pola relasi OKP dan KNPI sebagai wadah berhimpun OKP
lenyap. Termasuk, dapat dikatakan bahwa pasca Musyawarah, OKP tidak lagi
melakukan interaksi dengan “wadah”nya. Sehingga support OKP terhadap KNPI
menjadi lemah, demikian juga kontribusi KNPI sebagai wadah berhimpun terhadap
OKP menjadi rendah. Padahal nota bene
anggota KNPI dalam konteks sebagai wadah berhimpun, adalah OKP-OKP. Jika
kondisi seperti ini dibiarkan maka bisa muncul pertanyaan: Untuk apa OKP-OKP berhimpun dalam wadah KNPI ? Ini menjadi
tantangan kedepan, apalagi saat ini bukan zamannya lagi “wadah tunggal”, yang
membuka kran kebebasan berhimpun sehingga bisa menghasilkan wadah berhimpun yang
baru.
Jika pola ini mampu diubah,
maka KNPI bukan hanya sekdar disebut organisasi besar karena namanya yang cenderung semu, tetapi menjadi organisasi
besar karena relasi fungsional yang terjalin baik. Kita semua mengimpikan
melalui pola relasi yang lebih baik antar KNPI dan OKP maka akan banyak potensi
yang menjadi lebih berdaya dan banyak jiwa yang diselamatkan dari ancaman the lost generation, yang berarti banyak
yang di”hidup”kan (tumou tou).
2.
Kondisi kekinian pemuda.
Problematika pemuda harus
menjadi bagian dari concern KNPI,
karena pada hakekatnya seluruh pemuda adalah anggota OKP dan anggota KNPI
sebagai wadah berhimpun. Problematika sosial pemuda seperti: pengangguran,
akses terhadap pendidikan yang lebih tinggi, kemiskinan dan persoalan lain
harus mampu diselami oleh KNPI. Jika pemuda menghadapi masalah, maka itu
berarti adalah juga masalah KNPI. Sehingga KNPI harus menjadi problem solver terhadap problematika
pemuda bahkan masyarakat dan lingkungan hidup.
3.
Pola relasi dengan
pemerintah.
Sampai saat ini kita masih
sepakat menyebut “KNPI sebagai mitra pemerintah yang kritis”. Bermitra dengan
pemerintah berarti ada suatu interaksi yang positif-konstruktif (membangun).
Dalam konteks bermitra, KNPI
mengharapkan support pemerintah terhadap programnya, tetapi juga KNPI
diharapkan mensuport program pemerintah, sehingga terjadi sinergi dalam
membangun Minahasa. Namun demikian, pola support KNPI juga harus nampak dalam
bentuk kritis-konstruktif-solutif-kreatif-intelektualis.
Dalam pengertian KNPI tidak boleh membiarkan adanya kebijakan yang kurang
produktif bagi masyarakat, dan dalam ketulusan hendak membantu pemerintah
sebagai mitra, maka KNPI harus memberikan masukan kritis tetapi membangun dan
dimotivasi oleh niat yang positif dengan cara-cara yang bermartabat, dan harus
mampu meberikan solusi alternatif lewat pemikiran-pemikiran kreatif sebagai
hasil pergumulan atau refleksi intelektual kaum muda.
4. Internal-external Positioning.
Aspek internal berupa
kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness) serta aspek eksternal seperti
peluang (opportunity) dan tantangan (threath) harus diinventarisir dan
dianalisa untuk kemudian kita mampu menentukan posisi yang jelas serta strategi
yang sistematis-efektif.
§ Proyeksi dan Harapan Program Strategis
Dari positioning sederhana
di atas, maka KNPI kiranya harus memposisikan diri sebagai:
Pertama, Kekuatan
Pemersatu (Unifying Force) dengan melakukan
rekrutmen kepengurusan DPD KNPI dan Pengurus Kecamatan serta kepanitiaan dengan
prinsip semua OKP yang berhimpun harus terakomodir, melakukan koordinasi rutin
OKP dan KNPI sebagai wadah berhimpun, memberikan pelimpahan tugas-tugas kepada
OKP sesuai kompetensi OKP serta mengagendakan forum-forum atau event yang mempersatukan
seluruh elemen kepemudaan.
Kedua, sebagai Agen Perubahan (Agent of Change), dengan melakukan kajian rutin
terhadap kebijakan publik (Public policy)
dan memberikan alternatif solusi terhadap permasalahan sosial maupun
lingkungan hidup dan mengkritisi kebijakan pemerintah sebagai bagian dari
support KNPI terhadap pemerintah.
Ketiga, menjadi pemberi solusi
terhadap masalah kebangsaan (Problem
Solver) dengan melakukan inventarisasi problematika pemuda dan masyarakat
umumnya serta menentukan program yang sesuai dengan kebutuhan / problematika
yang dihadapi pemuda atau program yang bisa menjadi solusi terhadap
problematika empirik.
Keempat, mewujudkan KNPI sebagai
sekolah kader (cadre shool) dengan menetapkan
pola kaderisasi pemuda termasuk bagaimana peran OKP dalam sistem kaderisasi di
KNPI dan melakukan pendidikan kader di berbagai bidang secara sistematis yang
terinstitusionalisasi dalam “Youth Center” atau “Sekolah Kader” atau apapun
namanya, yang akan menjadi pusat pemikiran dan pusat penggodokan kader pemuda
di bumi nyiur melambai dalam berbagai bidang.
Demikian catatan singkat ini, semoga dapat turut
menjadi stimulus berpikir dalam dialektika dinamika kepemudaan di Sulawesi
Utara. Dirgahayu KNPI !!!
Meidy Y. Tinangon, S.Si.,M.Si.
(Pendiri dan Ketua Dewan Penggerak -
Gerakan Minahasa Muda (GMM) 28 Oktober 2008;
Sekretaris DPD KNPI Minahasa
Masa Bakti 2002-2005;
Wakil Ketua MPI KNPI Minahasa 2008-2011; Wakil
Ketua KNPI Sulut 2014-2016)
Rabu, 12 November 2014
Kuatir....
Malam ini....
Ragaku tak berdaya....
Nyeri menikam tubuhku...
Sesuatu membuatku takut....
Membuatku kuatir !!!
Mata enggan menutup
kucoba tenangkan diri
Mencari cara hapus rasa ini
Namun tak ada cara yang bisa kutempuh
Selain berdoa dan berserah...
Segala asa dan cita
Pun sgala kuatir insani
All in God's hand....
Langganan:
Postingan (Atom)